CBGSK-BB sendiri merupakan cagar biosfer yang ditetapkan pada 2009, dan merupakan kawasan yang memiliki karakteristik ekosistem hamparan rawa gambut. Lokasinya terletak di dua wilayah pemerintahan, yaitu Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak Provinsi Riau.

Selain itu, dengan adanya workshop tersebut, diharapkan dapat membangun kerja sama antara keduanya, sehingga dapat menginisiasi potensi produk lokal, one community-one product yang nantinya dapat dipromosikan dan memberikan citra positif atas nama UNESCO.

Memiliki ekosistem terbesar hutan hujan pegunungan di Indonesia. Selain itu, memiliki beberapa potensi, di antaranya produk dan jasa lingkungan yang dianggap lebih maju dari yang lain dan telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar.

ini akan mendapatkan informasi mengenai keberhasilan pengelolaan cagar biosfer. "Kami berharap dengan branding produk UNESCO nantinya dapat memperluas pasar bagi UMKM yang ada di CBGSK-BB sehingga nantinya dapat berkembang dengan pesat.memanfaatkan GSK untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat. Terutama pada zona penyangga dan zona transisi. Dengan pendapatan masyarakat yang sudah lumayan terjamini, tentu kawasan dan zona inti tidak akan terganggu.